Jumat, 17 November 2017

Mimpi

                                      



Sebuah kata yang berubah ubah bersama dengan hidupmu, saat kamu kecil kamu mempunyai impian yang amat sangat tinggi, menjadi seorang dokter, polisi, pilot, atau bahkan menjadi seorang astronot yang akan menjelajah langit luar angkasa, kemudian kamu beranjak remaja, impian mu itu bertolak belakang dengan usiamu, saat usiamu bertambah, impianmu akan sedikit lebih rendah, saat remaja kamu memimpikan ingin menjadi apa yang telah kamu capai atau kamu sukai, hilang impian mu saat masih kecil, ketika kamu dewasa, impianmu itu akan turun derastis, kamu hanya memimpikan hidup sederhana, berkecukupan,atau bahkan kamu hanya memimpikan agar bisa hidup hari esok.

“apa salahnya bermimpi?” tuturku, “Mimpi itu hal mustahil, lebih baik kamu bangun dan menerima realita hidupmu” sisi pesimisku membantah, mimpi itu memang suatu hal yang sulit didapat, kamu harus berjuang hingga kamu merasa sesak, merasa putus asa, merasa jatuh dan berfikir ini semua sudah selesai, ketika semua itu terlewati dan kamu bangkit lagi, itu artinya mimpimu tinggal 1 langkah lagi untuk bisa digapai, “kalau Cuma hal kecil, mana bisa disebut mimpi, kan?”

Mimpi itu suatu hal yang luar biasa, amat tinggi di angkasa, apapun jalan hidup yang telah kamu ambil, jangan pernah menyerah akan mimpi yang telah kamu inginkan sejak lama, melewati arah yang berbeda antara hidup dan mimpi bukan berarti kamu tidak bisa mewujudkan impianmu, jangan pernah menyerah pada hidup, dan jangan menyerah akan mimpimu, semoga kelak kamu bisa menggapai impianmu


^^

Ashita e no tegamii (Surat untuk hari esok)




Hidup, banyak cara untuk melewati hidup, entah itu menyia-nyiakan atau berjuang keras untuk mendapatkan hdup yang kamu mau, kadang terpikir untuk menyerah dan biarkan semua mengalir begitu saja, tapi dalam benak berkata “bahkan seekor kucing pun berjuang keras untuk dapat hidup, melawan terjangan kaki manusia yang sedikit membenci meongannya, atau malah harus berlari sekuat tenaga untuk bisa lolos dari sang musuh bebuyutan”
“apa yang sudah kulakukan hari ini” pikirku, tidak ada hal baik yang ku perbuat hari ini, entah harus bersyukur atau merenung karena hal buruk pun tak kulakukan, kecuali bermalasan termasuk dalam suatu hal yang buruk (menurutku sih tidak haha)
“Apa yang akan ku lakukan esok?” sering ku bertanya pada diriku sendiri, setelah beberapa jam menghabiskan waktu menonton film, aku berniat untuk memotivasi diriku dengan membuat surat untuk hari esok untuk ku  sendiri,

Untuk ku esok hari,
Apa kamu baik baik saja?
Bersyukurlah bila kamu mendapati tubuh yang sehat,
Perbaiki pola hidup mu, jangan sia siakan kesehatan yang telah diberikan tuhan,
Apa kamu sudah menyapa teman teman mu? Seseorang yang berharga bagimu?
Atau bahkan seseorang yang kamu inginkan hadir sepenuhnya dalam hidupmu,
Sapalah mereka, mungkin beberapa dari mereka menunggu kabar dari mu,
Kabari kedua orang tua mu, sesekali sapa adik atau kakamu meski hanya sepatah tanya,
Apa yang akan kamu lakukan hari ini? Sebisa mungkin jangan berbuat hal buruk, ya meski kadang kita tidak tau apa yang telah kita perbuat itu baik atau buruk,
Jangan pernah menyerah kepada hidup, bahkan jangan pernah menyerah untuknya, untuk membahagiakan ayah ibu, dan jangan pernah menyerah untuk menyampaikan rasa sayang mu kepadanya meski harus meminta bantuan tuhan,
Lakukan apa yang kamu suka, tapi jangan lakukan apa yang orang lain tidak suka,
Aku berdoa untuk diriku di hari esok, semoga kita bisa mengapai langit, menghitung bintang, hingga akhirnya hancur menjadi debu debu yang berterbangan di bima sakti,

Salam dari ku dihari kemarin,



Semoga memotivasi ^^

Rabu, 08 November 2017

Andai Senja Singgah Sedikit Lebih Lama



Akhir akhir ini langit terlihat bagus ya, terlebih menikmati langit bukanlah hal yang sulit, dimanapun kamu, kamu pasti bisa menikmati keindahan langit, mungkin kamu cuma butuh persetujuan tuhan saja ya untuk menikmati langit hehe

langit itu setia ya, tetap biru meski matahari berganti bulan, meki terang berubah gelap langit tetap setia tanpa berubah sedikitpun, hebat bukan? meski itu cuma anggapan ku sebagai penyuka langit sih 
beberapa hari kebelakang ponsel ku penuh dengan gambar gambar langit yang tentunya ku potret sendiri, tidak cukup bagus memang, mungkin karena sedikit terhalang gedung gedung tinggi itu, kali ini ada rasa yang kupikir lebih dari hanya sekedar suka terhadap langit, bisa dibilang aku mencintai langit, waktu waktu yang paling kusukai saat memandangi langit adalah saat fajar berganti cerahnya pagi, rasanya seperti langit memberi pesan untuk tetap berharap juga terus berusaha, satu lagi yang kusukai adalah saat senja berganti gelap, saat itu langit seperti berkata kamu harus tetap tegar meski mengalami kegagalan,

langit itu menakjubkan, ketika sang fajar dipenuhi bintang bintang, langit pagi yang memberikan kehangatan, membirunya langit ketika siang datang, membusurnya tujuh warna pelangi ditengah birunya langit, terangnya bulan mengiringi gelapnya langit malam, bahkan saat hujan bergandengan dengan awan kehitaman langit tetap terlihat indah, aaahhhh langit itu benar benar mengagumkan.

Senja? langit bercahaya emas itu? sayangnya aku tidak terlalu suka senja, senja itu terlalu sempurna hingga membuat pengagumnya tidak sadar kalau senja itu singkat dan segera berganti gelap.

Senja bagiku itu mimpi, indah dan lenyap begitu saja, senja itu tidak setia, tidak seperti pagi yang terus memberikan kehangatan, berbeda degan malam yang dengan sabar menunggu terang,

Andai senja singgah sedikit lebih lama, aku bisa dibuat cinta terhadapnya.
dariku sang fajar yang tak akan bisa menyapa senja~