Selasa, 21 Juni 2016

Raja untuk anak laki lakinya, dan cinta pertama anak perempuannya



Semua orang pasti setuju, kalau ibu adalah orang yang paling berjasa di dalam hidup, tentu, selama sembilan bulan ibu mengandung, melahirkan mu dengan mempertaruhkan nyawanya, mengajak mu berbicara bahkan pada usia mu yang masih hitungan minggu, menunda makan siangnya hanya untuk mengganti popok mu, mengajarkan pelajaran yang tidak kamu dapat di sekolah, merawat mu di saat sakit, selalu menjadi orang pertama yang menenangkan mu disaat kamu sedih, selalu memberikan semangat untuk mu yang sedang berjuang mewujudkan cita cita, tak pernah henti mendoakan mu agar selalu sehat dan bahagia, ya, ibu, sungguh tidak akan terbalas jasa jasa mu, bahkan agama ku mengajarkan “ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu.” Jelas aku sangat menyayangi ibu.

Di negara ku indonesia, hari ibu bukanlah hal yang asing, hari itu di dedikasikan untuk segala bentuk kepedulian ibu pada anaknya, tapi apakah  ada hari ayah?, mungkin di Indonesia sendiri hari ayah tidak setenar perayaan hari ibu, apakah kamu tau, bahwa ayah juga memegang jasa yang sangat besar dalam hidup mu. Beberapa anak perempuan mungkin pernah menggap bahwa ayah adalah cinta pertamanya, sosok super hero yang nyata dalam hidupnya, anak perempuan tentu bisa secara terang terangan menyatakan “Aku cinta ayah”, tapi aku sebagai anak laki laki sangat sulit untuk mengungkapkan rasa cintaku pada ayah, kenapa? Mungkin karna ayah selalu bersikap tegas di depanku. Sebagian besar anak laki laki menganggap bahwa ayah adalah seorang raja, seorang pemimpin yang harus ia hormati, dan  ia jadikan panutan, aku sendiri beranggapan seperti itu, aku sangat menghormati ayahku, dan tentu menjadikannya sebagai panutan dalam hidup.


Aku cinta ayah



Aku adalah seorang mahasiswa, aku memulai hidup seorang diri pada saat itu, ya, aku melanjutkan pendidikan jauh dari rumah, sebagai seorang anak tentunya aku sering merasakan rindu kepada orang tua, sebagian besar cenderung rindu terhadap sosok ibu, 

mungkin karna ibu lah yang selalu menelpon mu setiap saat, bahkan hanya untuk sekedar menanyakan kabarmu, 
tapi apakah kamu tau?
Jika ayahlah yang mengingatkan ibu untuk menelpon mu?

Kamu mungkin pernah merasakan rindu disaat ibu menceritakan dongeng sebelum kamu tertidur,
Tapi apakah kamu tau?
Bahwa sepulang ayah dari kantor selalu menanyakan pada ibu “apa yang sudah anak kita lakukan seharian ini?”

Kamu mungkin pernah mengalami tertidur di sofa saat menonton televisi, dan terbangun di kamar mu pada pagi hari,
Tapi apakah kamu tahu?
Ayah dengan senang hati mengendong anak kesayangannya ke kamar, hanya karna takut kamu sakit,

Kamu mungkin membenci ayahmu saat ia memarahi mu ketika kamu sakit,
“Sudah ayah bilang jangan makan es!!”
Tapi apakah kamu tau?
Bahwa sebenarnya itu adalah bentuk rasa khawatir dari ayah

Mungkin kamu akan merasa kesal saat ayah bilang “Tidak boleh!!” ketika kamu meminta izin untuk keluar dimalam hari,
Tapi apakah kamu tau?
Sebenarnya ayah hanya ingin menjaga anak kesayangannya. Karna menurutnya kamu adalah sesuatu yang berharga,

Ketika kita beranjak dewasa, dan harus melanjutkan kuliah jauh dari rumah, ayah dengan tegas mengatakan “Kamu harus bisa hidup mandiri!”
Tapi apakah kamu tau?
Badan ayah terasa sangat kaku saat memelukmu, dan ayah sangat ingin menangis,

Disaat kita memerlukan ini itu untuk keperluan kuliah, Ayah selalu mengabulkannya,
Tapi apakah kamu tau?
Ayah bekerja lebih keras dari biasanya untuk memenuhi keperluanmu.

Saat kamu berhasil mewujudkan cita cita mu, ayah akan menjadi orang yang paling membangga banggakan mu kepada dunia,

Hingga saat pasangan dari anak perempuannya datang  meminta izin untuk meminta mu, ayah akan sangat berhati hati mengambil keputusan,

Dan sampai akhirnya ayah melihatmu duduk di pelaminan, dengan seseorang yang menurutnya pantas, ayah akan terseyum bahagia,

Tapi apakah kamu tau? Bahwa ayah pergi kebelakang dan menangis, mendoakan putra atau putrinya berbahagia dengan pasangannya,

Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatangan mu bersama cucu cucunya yang datang sesekali menjenguk, dengan rambut yang mulai memutih dan badan yang mungkin tak kuat lagi untuk menjaga mu, 


Terima kasih Ayah, terima kasih ayah, terima kasih



Terima kasih untuk segala bentuk kepedulian mu ayah, terima kasih karna telah menjagaku hingga saat ini, terima kasih untuk segala pelajaran hidup yang telah engkau berikan, aku sungguh mencintai ayah, aku benar benar mencintai ayah, ijinkan aku untuk membuatmu bahagia dan bangga terhadapku, Tuhan, berikanlah usia yang panjang untuk kedua orang tuaku, berikanlah kesehatan jasmani dan rohani kepada mereka, tuhan, ijinkanlah aku untuk membalas segala bentuk kepeduliann mereka disaat mereka tua nanti. Selamat hari ayah “Papah” jangan pernah berhenti menjadi pahlawan dalam hidupku.

I Love You, Dad!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar